Kamis, 06 Mei 2010

LSM AKAN USUT DUGAAN PENYIMPANGAN PENGADAAN CT SCAN DI RSUD NGANJUK

Nganjuk - Fajar Nasional,
Pengadaan alat kesehatan (alkes) berupa satu unit CT Scan senilai Rp 6,1 miliar di RSUD Nganjuk diperkirakan bakal berbuntut panjang, pasalnya, Selain diduga sengaja di arahkan ke salah satu produk merek tertentu, dalam peraturan lelang yang disusun panitia, Kesesuaian spesifikasi barang yang diajukan rekanan diberikan bobot nilai 25. Sedang harga penawaran dan negara asal barang, bobotnya masing-masing 20. Yang menjadi sorotan, panitia sengaja menetapkan spesifikasi CT Scan yang hanya dimiliki merek tertentu.
“Kami menduga, spesifikasi yang menjadi acuan panitia ini hanyalah copy paste (menjiplak) dari spesifikasi produk itu. Karena ada beberapa poin software yang hanya dimiliki merek itu. Merek lain tidak ada, meski untuk kelengkapan lainnya lebih komplet,” kata seorang sumber kepada wartawan.
Sementara itu, Samsul Huda, Kabag Umum RSUD Nganjuk yang juga menjadi ketua panitia lelang membantah jika ada kesengajaan panitia mengatur spesifikasi produk yang mengarah pada produk tertentu. “Apapun merek produk itu, asalkan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan rumah sakit, ya bisa kami terima. Jadi tidak benar kalau kami sengaja mengarahkan ke produk tertentu,” kilahnya.
Dia tak risau dengan suara minor terkait lelang proyek yang sumber dananya dari bagi hasil cukai 2010. Katanya, tudingan dirinya bermain dengan para rekanan dan distributor alkes, hanya karena persaingan bisnis sesama kontraktor. “Saya juga dikatakan bermain dengan Bu Ita (istri Bupati Taufiqurrahman), untuk mengendalikan tender ini. Itu juga tidak benar,” kata Samsul saat dikonfirmasi wartawan, belum lama ini.
Selain itu, dugaan miring juga muncul dari kalangan LSM di Nganjuk. Menurut Cahyo Basuki, salah satu aktifis LSM-MP3 yang terbilang cukup vokal ini, dirinya sampai saat ini masih mencari kejelasan seputar proyek pengadaan alat kesehatan yang dinilai harganya terlalu mahal itu. '' saya ingin mengetahui bagaimana dokumen fakta integritasnya. Dan bagaimana surat kontrak serta MoU nya. Semua itu patut untuk dikoreksi'' ujar Cahyo Basuki kepada Fajar Nusantara. Bahkan Cahyo juga mengaku, sejauh ini dirinya selalu menemui kesulitan alias belum berhasil menemui pihak Dinas kesehatan. Baik kepala dinas maupun Pejabat Pembuat Komitmennya. Pasalnya, beberapa kali Cahyo berusaha menemui selalu saja ada acara rapat. Namun demikian Cahyo tetap akan berusaha untuk mengusut dugaan miring yang ada terkait Proyek pengadaan alat kesehatan itu. (Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

FAJAR NUSANTARA Copyright © 2010 tim-redaksi is Designed by abud_talang