JAKARTA- Fajar Nusantara,
Bencana alam silih berganti menghantam bumi pertiwi, masih terngiang dalam pikiran kita pada 2004 lalu Nangroe Aceh Darussalam disapu bersih tsunami. Nyatanya musibah tak sampai disitu, beberapa hari lalu Gunung Merapi meletus dan tsunami menggulung Kepulauan Mentawai.Lantas apa salah kita? Tokoh spiritual Permadi mengatakan ini akibat ulah manusia yang tidak mendengarkan jeritan rakyat dan tidak pernah mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan Tuhan.“Jeritan rakyat tak pernah didengarkan, rakyat semakin miskin, utang negara ini menumpuk, padahal negeri ini sebenarnya makmur," ujar Permadi kepada wartawan di Hotel Red Top Jalan Pecenongan,
Jakarta Pusat, Sabtu (29/10) malam.Bagi orang Jawa, lanjutnya, gunung mempunyai nilai kesakralan, terutama Gunung Kelud, Merapi, Krakatau, dan Semeru. Jika salah satunya meletus diyakini akan tarjadi goro-goro besar. "Mungkin akan terjadi goro-goro besar dibidang ekonomi, pemerintahan, atau politik," jelasnya.Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini juga mengatakan goro-goro merupakan proses pembersihan untuk mendapatkan kemakmuran. Goro-goro bisa dimaknai sebagai kondisi tidak normal, alam yang tidak bersahabat, ekonomi, sosial politik, serta perilaku manusia yang serba semrawut. "Setelah ini terjadi nanti akan keluar Satrio Piningit sebagai pemimpin sejati," paparnya.Dia mengatakan Gunung Merapi bukanlah gunung terakhir yang akan meletus, 21 gunung lainnya saat ini sudah dalam kondisi awas. Sayangnya dia tak bersedia menyebutkan gunung yang dimaksud.
“Sekarang saja sudah kondisi awas, kemungkinan dalam waktu dekat akan meletus," pungkasnya. (ful/ok.z/*)
Selasa, 09 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA