YOGYAKARTA – Fajar Nusantara
Pusaka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berupa Kereta Kanjeng Nyai Jimat milik Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) I dan Kereta Kyai Mondro Juwolo yang biasa ditunggangi Pangeran Diponegoro dijamas.
Ritual jamasan kereta bersejarah ini dilakukan di halaman Museum Kereta Keraton. Ritual jamasan meliputi memandikan, memberi 'makan' berupa sesaji serta mendoakan benda-benda pusaka tersebut.
Jamasan selalu dilakukan setiap Selasa atau Jumat Kliwon pada bulan Syuro atau bulan pertama pada kalender Jawa. Jamasan dipimpin oleh sesepuh abdi dalem keraton. Di Museum Kereta Keraton terdapat 23 koleksi kereta, namun tidak semua kereta dijamas setiap Syuro.
Sesepuh Abdi Dalem Museum Kereta Keraton Mas Kliwong Roto Maryono mengatakan, kereta yang wajib dijamas setiap Syuro adalah Kereta Kanjeng Nyai Jimat yang merupakan kereta kebesaran Sri Sultan HB I.
Untuk kali ini, jamasan Kereta Kanjeng Nyai Jimat didampingi Kereta Mondro Juwolo milik putra Sultan HB III yakni Adi Mas Ontowiryo atau Pangeran Diponegero. "Kereta Kanjeng Nyai Jimat merupakan kereta utama yang wajib dijamas setap tahun dengan diiringi kereta pendamping," katanya, belum lama ini.
Acara ritual jamasan pusaka kereta berlangsung khidmat. Sebanyak 40 abdi dalem bersama-sama mensucikan benda bersejarah tersebut. Pertama-tama, para abdi dalem mengeluarkan kereta dari museum lalu disirami air di halaman museum yang terletak di Kampung Notoprajan.
Setelah itu, kereta dikeringkan dan dibersihkan kemudian dimasukkan lagi ke dalam museum. Di dalam museum, kereta kemudian diberi makan dengan sesaji yang diiringi dengan pembakaran dupa atau kemenyan. Kereta kemudian didoakan bersama-sama.(okz/*)
Jumat, 07 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA