Trenggalek – Fajar Nusntara,
Upaya Pemkab Trenggalek mendapatkan kejelasan suara dentuman dan getaran di permukaan tanah yang muncul di 7 kecamatan direspon Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. PVMBG akan melakukan penelitian selama 3 hari.
Rombongan dari PVMBG datang di Trenggalek dengan dipimpin Gede Suantika, Rabu (23/2) sekitar pukul 11.30 WIB. Rombongan yang sama sehari sebelumnya melakukan penelitian di Kabupaten Ponorogo, atas laporan dentuman dan getaran yang juga dirasakan masyarakat sekitar.
Kepala Bagian Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi mengatakan, rombongan PVMBG akan melakukan penelitian selama 3 hari. Untuk hari pertama, penelitian dilakukan di Kecamatan Kampak, lokasi terparah dentuman dan getaran yang ditandai dengan terjadinya tanah retak.
"Tadi yang saya tahu mereka masih sebatas memasang alat, yang saya sendiri kurang mengetahui alat apa yang digunakan. Yang jelas kami sangat berterima kasih, permintaan kami direspon dengan baik dan cepat," kata Yoso kepada detiksurabaya.com.
Dari 7 kecamatan lokasi dirasakannya dentuman dan getaran, masih kata Yoso, hanya 4 yang akan diperiksa PVMBG, yaitu Kecamatan Dongko, kampak, Watulimo dan Munjungan. 4 Lokasi tersebut dipilih karena posisinya yang berada di kawasan perbukitan.
"Penelitiannya bertahap. Hari ini dimulai di Dongko dan Kampak, mungkin besok ke Watulimo dan Munjungan atau ke lokasi lainnya. Semua kami pasrahkan ke mereka yang memang ahlinya," sambungnya.
Yang menarik, penelitian juga akan dilakukan PVMBG di Kecamatan Bendungan, meski daerah tersebut sebelumnya tidak disebutkan sebagai lokasi munculnya dentuman dan getaran di permukaan tanah. Lokasi tersebut menjadi pilihan karena berada di lereng Gunung Wilis.
Ditanya mengenai hasil sementara atas penelitian secara langsung di lapangan tersebut, Yoso mengaku belum bisa mengatakannya. Dari keterangan peneliti PVMBG, hasil yang didapat dari lapangan masih harus dikaji di kantor pusat PVMBG di Bandung.
"Termasuk rekomendasi apa yang harus kami lakukan, semua akan disampaikan bersamaan dengan kesimpulan akhir," pungkasnya. Sebelumnya, dalam 2 pekan terakhir masyarakat di 4 kecamatan di Kabupaten Trenggalek, masing-masing Watulimo, Munjungan, Kampak, dan Panggul, dikagetkan dengan munculnya suara dentuman menyerupai bom dan getaran ringan di permukaan tanah.
Kejadian yang sama juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan penelitian oleh Balai Besar wilayah III Stasiun Geofisika Kelas II BMKG Tretes, Pasuruan, dianggap sebagai gempa tektonik di kedalaman kurang dari 33 Km. Meski demikian hasil penelitian tersebut dimentahkan oleh PVMBG Bandung, dengan menyebut kejadian tersebut sebagai dampak pergerakan tanah lambat.
(Dtc/*)
Sabtu, 09 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA