MADIUN Fajar Nusantara
Beban ujian nasional (Unas) tahun ini untuk siswa SMK semakin berat. Pasalnya, agar bisa lulus mereka harus meraih nilai tujuh. Yakni, untuk nilai ujian nasional kompetensi keahlian [UNKK). “Jika kurang dari angka itu, siswa tidak lulus Unas,” terang Sigit Dewantoro, kepala SMK Negeri I Kota Madiun.
Hal itu mengacu ketentuan peraturan ujian yang dikeluarkan Badan Standar National Pendidikan (BNSP). Capaian nilai tersebut yang akan membantu nilai pelajaran umum yang akan digelar serentak 18 April mendatang. “Angka (minimal 7,0) sangat berat sekali bagi siswa, tapi kami tetap optimis," jelas Sigit yang juga Ketua MKKS SMK Negeri Kota Madiun itu.
Sigit mcngatakan, meski dinilai berat, batas minimal 7,0 untuk nilai UNKK wajib dipenuhi 581 siswa-nya. "Meski nilai pelajaran umum misalnya mencapai sepuluh, tapi UNKK kurang dari 7,0 siswa tetap tidak bisa lulus," katanya.
Untuk mencapai nilai minimal 7,0, siswa harus mampu mcngoleksi nilai komulatif komponen penilaian. Diantaranya persiapan kerja seperti alat dan bahan. Kemudian, proses pengerjaan bahan, mulai dari sistematika serta cara kerja siswa.
"]adi tidak hanya hasil akhir, penilaian juga fokuskan pada prosesnya karena hal itu memiliki bobot nilai paling tinggi," ujarnya
Selain itu, untuk mempertimbangkan bagus tidaknya kinerja siswa, tim penilai menghitung sikap kerja saat menyelesaikan tugas. Dan, ketepatan waktu, "Batas nilai minimal memang tinggi, namun kami harus tetap obyektif agar kuaiitas SDM siswa benar-benar bagus," imbuhnya.
Untuk tetap menjag obyektifitas, SMKN 1 menggandeng tim penilai eksternal yang tergabung dalam Dunia Usaha Dunis Industri (DUDI). Yakni, PG Redjo Agung dan perusahaan lain "Ujian praktik akan sclesai pertengahan Maret," ujarnya.
Sugeng Purwono, kepala SMK Taman Siswa Kota Madiun mengaku pihaknya sudah menyiapkan 144 siswanya dengan berbagai pelatihan. Untuk menunjang ujian, Purwono sengaja memilih paket soal yang sesuai kemampuan sekolah dan siswa. “Dari ketiga paket soal masing-masing tingkat kesulitannya berbeda. Untuk itu kami memilih paket yang bisa dijangkau siswa dan sekolah." (ttk)
Sabtu, 09 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA