Gresik - Fajar Nusantara
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, tidak mau berandai-andai tentang nasib PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) apabila gagal untung dalam masa setahun kinerja yang diberikannya. Termasuk nasib karyawannya.
"Tunggu satu tahun lagi saja," kata Dahlan kepada wartawan seusai rapat kerja tahunan PT Semen Gresik Tbk (SMGR) di kantor Pusat Penelitian Semen, Jalan Veteran, Surabaya, Senin (9/1/2012).
Meski didesak tentang nasib karyawan Merpati nanti, Dahlan juga enggan berkomentar dan lebih memilih menunggu kinerja MNA selama setahun ke depan."Tunggu satu tahun lagi," ulang Dahlan.
Seperti diketahui, Dahlan sempat mengusulkan untuk menutup Merpati. Pasalnya, setelah disuntik dana oleh pemerintah sampai kini tidak banyak perubahan.
Usulan itu disampaikan Dahlan dalam rapat bersama manajemen dan komisaris maskapai plat merah itu akhir pekan lalu. Komisaris Utama Merpati M. Said Didu yang juga hadir dalam rapat tersebut mengatakan, manajemen masih percaya Merpati bisa berkembang.
Karena itu Dahlan memberi waktu satu tahun bagi PT MNA untuk memperbaiki diri. Asal tidak merugi secara operasional selama waktu itu, Merpatitidak akan ditutup. Bagi Dahlan, Merpati merupakan BUMN yang tidak sehat dan hendak ditutupnya.
Bahkan Dahlan berkeinginan agar dana Rp 561 miliar yang diinjeksikan untuk memulihkan Merpati lebih baik didimanfaatkan untuk membeli lahan sawit. Pembelian lahan sawit dinilai lebih berprospek ketimbang kelangsungan hidup Merpati. (iwd/fat/*dtc)
Sabtu, 14 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA