Jakarta- Fajar Nusantara,
Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengatakan, para calon Kapolri yang akan diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus memiliki sikap moderat dan siap mendapat pengawasan publik."Kapolri mendatang harus siap mendapat pengawasan dari publik dan bisa menyatu dengan masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Nasir Djamil, dalam dialog di sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta, Senin (20/9). Menurutnya, adanya peristiwa perusakan kantor polisi oleh massa menunjukkan polisi tidak menyatu dengan masyarakat. Mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Farouk Muhammad membenarkan Kapolri dan lembaga Polri harus siap mendapat pengawasan dari masyarakat.Jika Kapolri dan lembaga Polri tidak siap mendapat pengawasan dari masyarakat maka lembaga Polri tidak akan mendapat kepercayaan dari masyarakat."Polri tidak bisa berjalan sendiri dan di luar
pengawasan masyarakat, karena dikhawatirkan bisa terjadi penyimpangan," katanya.Hingga saat ini, masih ada dua nama yang disebut-sebut sebagai calon Kapolri, yakni Inspektur Jenderal Polisi Nanan Sukarna dan Komisaris Jenderal Polisi Imam Sujarwo.Mengenai resistensi terhadap dua nama tersebut di internal lembaga Polri, menurut Farouk, peluangnya sama saja.Komjen Polisi Imam Sujarwo lulusan Akademi Kepolisian angkatan 80, menurut dia, dari sisi angkatan memang lebih yunior daripada Irjen Pol Nanan Sukarna yang angkatan 78.Tapi, kata dia, banyak polisi yang lebih yunior daripada Imam Sujarwo mendukungnya, agar proses regenerasi lebih cepat."Kalau bicara calon Kapolri harus benar-benar bersih memang tidak ada yang benar-benar bersih tapi sebaiknya mencari yang berprestasi dan memiliki rekam jejak terbaik," kata Farouk. [Gtr/*]
Senin, 18 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA