Kediri- Fajar Nusantara,
Penambangan pasir di sepanjang sungai Brantas, Kabupaten Kediri nampak kian
marak dan merajalela. Seperti yang terlihat di beberapa daerah di sepanjang sungai
Brantas, banyak mesin diesel tertata yang digunakan untuk menyedot pasir
secara liar.
Salah satunya di desa Kolak,Kecamatan Ngadiluwih yang dijadikan tampat
penambangan pasir dengan menggunakan diesel. Sementara itu, Satpol PP yang seharusnya
menjadi penegak hukum Perda terkesan tutup mata terhadap kegiatan penambangan pasir liar yang bisa dikatakan gila-gilaan itu.
Dari hasil investigasi wartawan koran ini dilapangan, menemukan
beberapa orang yang mangakui memiliki mesin diesel didesa Kolak. Sebut saja Ateng, salah
seorang penambang pasir yang memiliki beberapa mesin diesel yang dipasang
untuk menyedot pasir.
Saat dikonfirmasi, Ateng mengaku bahwa sudah lama melakukan
penambangan pasir disungai Brantas. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, Dia juga membenarkan adanya beberapa oknum
anggota Satpol PP yang sering datang memintai uang jatah dengan dalih untuk keamanan.
Bila tidak dikasih uang, oknum anggota Satpol PP tersebut marah-marah pada
Ateng. Biasanya Ateng memberi uang Rp200 ribu untuk satu kijang oknum anggota Satpol
yang datang. ”Ya ada beberapa oknum anggota Satpol yang sering datang kesini
mas, kadang satu kijang saya beri Rp200 ribu. biar aman saja, sebab kalau enggak
dikasih biasanya mereka marah-marah”,ungkap Ateng.
Ironisnya, masih kata Ateng, Kasatpol PP Agung Joko Retmono juga menerima upeti setiap
bulan dari Ateng. Uang yang diberikan untuk Kasatpol PP Rp150 ribu
per bulan. ”Dulu Pak Gembong setiap bulan saya kasih uang, berhubung Pak
Gembong sudah pindah ya sekarang Pak Agung yang saya kasih uang 150
ribu, kadang ya saya antar kerumah Pak Agung”tutur Ateng.
Sementara itu, terkait hal tersebut,Kasatpol PP saat ditanya hal ini via telepon, membantah dengan keras pernyataan
tersebut. dia juga mengatakan akan menyelidiki dulu apakah benar ada
anggotanya yang sering datang untuk memintai uang keamanan pada para
penambang pasir.
Lebih lanjut Ateng saat ditanya wartawan, apakah ada selain oknum2 anggota Satpol yang
sering memintai uang? Ateng mengatakan bahwa memang ada oknum anggota Polsek yang
sering datang, namun untuk oknum anggota Polres tidak pernah ada yang datang. ”Kalau
anggota Polres enggak pernah cuma anggota Polsek
”,pungkasnya. (dim2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA