saya adalah mahasiswi semester 6 di salah satu Universitas Negri di Indonesia. umur saya saat ini 20 tahun lebih. saya berasal dari keluarga yang memgang tinggi adat dan nama baik keluarga, berpegang teguh pada ajaran agama, dan bisa dibilang keluarga yang dhormati di lingkungan tempat tinggal saya.
mungkin karena berasal dari keluarga yang seperti itu, saya sedikit takut dengan kata “pacaran”.
sadar dosa dan kewajiban menjaga harga diri dan nama baik keluarga menjadikan saya selalu meolak pacaran, walaupun kadang-kdang saya juga mempunyai perasaan pada lelaki itu. saya selalu dibayang-bayangi dosa dan perkataan buruk orang jika saya mulai menjalin hubungan dengan laki-laki. hidup saya waktu itu terfokus pada pendidikan dan ibadah. namun demikian, sejak masuk dunia kampus, saya mulai merasa perlu mencari jodoh dari sekarang. oleh karena itu saya mulai memberi respon pada lelaki yang endekati saya. akhir tahun 2009, saya dikenalkan dengan seorang lelaki sekampus saya. entah mengapa saya tiba2 merasa ada yang lain dengan perasaan saya bila dibandingkan jika saya bertemu lelaki yang lain. mulai saat itu, dia mulai mendekati saya. tetapi saya masi tetap dibayangi dosa dan takut pada keluarga yang tentunya tidak akan mengizinkan saya untuk pacaran. akhirnya sayapun mulai menghindar dari dia. tetapi semakin menghindar, saya merasa semakin tidak karuan dan selalu merasa ada yang hilang.
Minggu, 10 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA