Selasa, 13 Juli 2010

Demo Tolak Pendidikan Mahal, Dibubarkan Polisi

Malang Fajar Nusantara
Aksi puluhan mahasiswa dari Front Mahasiswa Nasional yang menolak biaya pendidikan mahal dibubarkan Polisi. Polisi memubabarkan aksi puluhan mahasiswa karena tidak memiliki ijin.
Mahalnya biaya pendidikan di Indnesia khususnya di Malang Raya mendapat respon keras dari para mahasiswa.
Aksi yang dilakukan oleh Front Mahasiswa Masional (FMN) Malang Raya itu mulai melakukan aksinya pada Senin (5/7/2010) pukul 09.00 WIB, di simpang empat, depan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Mahasiswa yang turun jalan itu sebanyak belasan orang. mereka juga membawa poster bertuliskan protes naiknya dan mahalnya biaya pendidikan di PT yang ada di Malang Raya.

Satu jam setelah melakukan orasi di tengah jalan, yang dipimpin langsung oleh koordinator lapangan (koorlap) Yuni, tiba-tiba puluhan anggota kepolisian dari Polsekta Lowongwaru Polresta Malang mendatangi mahasiswa yang sedang aksi.
Pihaknya meminta untuk membubarkan diri karena aksi tersebut tanpa izin dan pemberitahuan kepada pihak kepolisian setempat.
Tanpa basi-basi, koorlap aksi, Yuni bersama beberapa peserta aksi lainnya langsung dibawa ke Polsekta Lowokwaru untuk diminta keterangan dan diberikan arahan prosedur perizinan untuk menggelar aksi.

Aksi ini memang tanpa izin dan pemberitahuan kepada pihak kepolisian. karena rencananya aksi ini hanya akan dilakukan selama 2 jam saja," aku Iwan, anggota aksi kepada beritajatim.com.
Menurut mahasiswa yang saat ini kuliah di UMM itu, aksi tersebut untuk meminta dan menolak semakin mahalnya biaya pendidikan di Malang Raya. "Hampir semua perguruan Tinggi di Malang biaya pendidikannya naik dan mahal," akunya.
Di UMM katanya, uang DPP yang awalnya senilai Rp 6,5 juta, saat ini sudah naik menjadi 10 jkuta. "Ini sangat memberatkan kepada mahasiswa. kenaikan ini hampir terjadi di semua PT di Malang," ujarnya.
Dari itu tegas Iwan, tuntutan aksi tersebut secara umum terkait komersialisasi pendidikan. Selain itu, protes dan menolak naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL).
"Naiknya TDL itu berdampak pada pasar. kalau sudah ngomong pasar, yang merasakan rakyat kecil,"kataya.
Selain itu, Iwan juga mengajak kepada semua elemen mahasiswa untuk berjuang bersama menolak mahalnya biaya pendidikan itu. "Mahalnya SPP juga harus ditolak. kasihan mahasiswa," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

FAJAR NUSANTARA Copyright © 2010 tim-redaksi is Designed by abud_talang