Jakarta, Fajar Nusantara
Anda mungkin pernah membeli makanan gorengan seperti pisang goreng, tahu isi, tempe goreng dan lain-lain, namun usai enyantap makanan tersebut tiba-tiba tenggorokan Anda terasa gatal dan timbul batuk. Penyebab dari batuk itu adalah minyak goreng bekas yang digunakan untuk menggoreng makanan tersebut. Minyak goreng bekas mengandung arkolein, suatu senyawa yang terbentuk karena suhu pemanasan minyak goreng melebihi titik asapnya.
Minyak goreng yang baik memiliki titik asap yang cukup tinggi yaitu tidak kurang dari 215 derajat celcius. Namun bila minyak tersebut digunakan secara berulang-ulang, titik asapnya akan menurun sehingga senyawa akrolein semakin cepat terbentuk.
Selain membentuk akrolien yang menyebabkan gatal dan batuk, menggoreng pada suhu di atas titik asap juga akan mengubah asam lemak tak jenuh pada minyak menjadi asam lemak jenuh yang akan menambah kolesterol dalam darah. Itu sebabnya minyak goreng sebaiknya tidak Anda pakai secara berulang-ulang. Maksimal tiga kali dipakai dan setelah itu, jelantah atau minyak goreng bekas itu harus segera dibuang. (HCR*/L6)
Senin, 18 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
SILAKAN KOMENTAR KRITIK DAN SARAN ANDA