Disinyalir kelompok tani di kecamatan Gondang mainkan harga pupuk

Nganjuk- Fajar Nusantara,Harga pupuk yang ada dipasaran saat ini memang sudah diatur harganya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) oleh pemerintah. Namun demikian, diduga masih banyak terjadi penyimpangan dilapangan.
Kelompok tani memiliki peran yang sangat penting dalam pendistribusian pupuk langsung kepada para petani, tak jarang hal itu bisa memunculkan kesempatan bagi kelompok tani untuk memainkan harga yang ujung-ujungnya adalah mencari keuntungan melampaui batas.
Satu keluhan datang dari seorang petani asal dari Dusun Ngasem, Desa Sumberjo Kecamatan Gondang. Dia mengaku membeli pupuk pada kelompok tani dengan harga yang jauh melebihi dari harga HET yang telah ditentukan. Untuk pupuk urea, dia harus membeli dengan harga Rp.95.000, sedangkan untuk jenis Ponska Rp.129.000.
Namun setelah hal tersebut di konfirmasi ke pengurus kelompok tani di Dusun Ngasem, untuk harga yang diberlakukan diwilayah Desa Sumberjo yang meliputi Dusun Ngasem, Depok, Kedunggulun dan Paldaplang sudah disepakati melalui musyawarah. Yakni pupuk jenis ZA - Rp.80/sak, Urea - Rp.90/sak, Ponska 125/sak, SP - Rp.110/sak. Dan harga tersebut masih ditambah dengan Rp.1000  dari setiap pembelian per saknya. Biaya tersebut digunakan untuk kas kelompok Tani.
Terkait hal tersebut, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Gondang, Djarwo mengaku bahwa memang kemungkinan terjadinya penyimpangan dilapangan selalu ada, oleh karena itu pihaknya selalu melakukan kontrol dan monitor dilapangan disamping melakukan penyuluhan-penyuluhan. Selain itu, masih lanjut Djarwo, pada kelompok tani memang boleh menentukan harga sesuai dengan kesepakatan, namun demikian tidak boleh terlalu jauh selisihnya dengan harga HET. Dan itu bisa dimaklumi, sebab mereka juga perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk mengangkut pupuk dari kios. Tetapi untuk kios, harga yang dikenakan harus sesuai dengan HET, tidak boleh melebihi itu. ( Tim )